Apa yang kita tonton di film-film sekarang menjadi nyata pada tanggal 22 Mei 2008 di Port Harcourt, Rivers state, Nigeria. Seekor kucing tiba-tiba berubah menjadi seorang perempuan paruh baya setelah ditabrak oleh sebuah ojek (Disebut juga Okada di Nigeria) di jalan ramai di Port Harcourt.
Surat kabar Nigerian Tribune melaporkan bahwa ada tiga ekor kucing yang sedang menyeberang jalan ketika sebuah okada menabrak mereka. Kucing pertama berhasil menghindar dan melarikan diri, sedangkan kucing kedua tertabrak dan segera berubah menjadi seorang perempuan. Kejadian aneh ini segera menarik perhatian orang-orang di tempat itu. Ketika mereka menyadari kejadian aneh ini, mereka segera memukuli kucing ketiga (masih dalam rupa kucing) hingga mati. Kemudian mereka memukuli perempuan itu hingga luka parah.
Menurut para saksi yang menyaksikan kejadian itu, perempuan kucing itu yang mengaku bernama Aisha Abdukareem Ibrahim mengatakan bahwa dia dan dua teman mengambil rupa kucing dan sedang mengadakan perjalanan dari Abuja ke Port Harcourt untuk membunuh tiga orang. Perempuan itu mengatakan bahwa mereka telah berhasil membunuh dua orang, namun mereka mendapatkan kesulitan ketika hendak membunuh orang ketiga. Karenanya mereka memutuskan untuk kembali ke Abuja.
Saksi lainnya yang bernama James mengatakan bahwa perempuan itu kemudian berpura-pura lupa ketika melihat orang-orang berkerumun di sekitarnya. Ia pura-pura bertanya apa yang telah terjadi. "Aku belum pernah melihat kejadian ini selama hidupku. Aku melihat seorang perempuan yang terluka dan tergeletak di jalan, bukan kucing." Kata James.
Ketika Nigerian Tribune tiba di lokasi kejadian dekat Garrison Junction, Cat woman itu sedang duduk di tanah dengan darah di sekujur tubuhnya. Bagian kanan wajahnya mengalami luka sobek yang cukup dalam. Massa memukulinya akibat marah karena mereka melihat bahwa perempuan itu adalah seorang penyihir.
Kemudian perempuan itu dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Butuh penjagaan dari petugas polisi untuk mencegah massa yang marah membunuhnya. Bagian Humas kepolisian setempat mengatakan bahwa perempuan itu sudah dibawa ke rumah sakit dan diawasi selama 24 jam untuk mencegah ia tiba-tiba menghilang.
Di Afrika dilaporkan bahwa penyihir-penyihir di benua itu memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi hewan seperti serangga dan ikan. Di Indonesia kita mengenal fenomena serupa, yaitu Babi Ngepet. Walaupun kita sudah sering mendengar tentang hal ini, tetap saja sulit untuk percaya.
sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/05/seekor-kucing-berubah-menjadi-perempuan.html
Rabu, 20 Mei 2009
Mayat putri duyung dari Parangtritis
Kita sudah sering mendengar tentang mayat putri duyung tipuan. Namun kini di Indonesia ditemukan satu mayat putri duyung. Warga menyebutnya jenglot putri duyung.
Mayat tersebut ditemukan oleh Raden Penewu Surakso Tarwono atau biasa disapa Mbah Nono juru kunci pantai laut selatan, Parangtritis , Yogyakarta. Berikut kutipan dari Dekrit.com :
Mbah nono menceritakan asal mula penemuan itu. Seperti biasanya, malam itu Kamis (12/2) sekitar pukul 02.00 WIB, ditemani salah seorang rekannya yang juga senang menjalani ritual di Pantai Parangtritis bernama Riyan (40), Mbah Nono laku olah batin di Kali Mati yang ada tepi pantai Parangtritis.
“Saat kami tengah ritual di pantai, mendadak datang seorang laki-laki berpakaian serba putih yang datang dari arah laut memberikan perahu yang terbuat dari mancung kelapa. Usai menyerahkan perahu, ia hanya mengucapkan perkataan "titip iki rumaten, titip ini rawatlah". Lelaki yang layaknya seorang ulama itu berjalan di atas air laut dan menuju ke perahu yang dinaikinya.
"Anehnya, tak lama kemudian baik perahu maupun lelaki berjambang putih itu pun lenyap di telan kegelapan malam bersama perahunya,”terang Mbah Nono panjang lebar seraya menunjukkan kedua tangannya yang merinding manakala harus menceritakan lagi kejadian aneh yang pernah dialami.
Meski saat itu sedikit agak gelisah, Mbah Nono pun memberanikan diri untuk bertanya untuk apa mancung diberikan kepadanya. Saat itu, Mbah Nono dan rekannya tidak mendapatkan jawaban apa pun. Laki-laki berpostur tinggi besar dengan busana serba putih itu hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun.
Ternyata dua mancung yang saling mengkait menutup rapat itu hanya berisi gundukan pasir laut. Selang beberapa saat usai membersihkan pasir dari mancung sepanjang 35 Cm dan Lebar 5 Cm itu Mbah Nono pun dibuatnya terkesiap manakala dilihatnya ada wujud putri duyung di dalamnya.
Setelah kembali dilakukan tayuh, makhluk yang dikalungi pada lehernya dengan untaian Bunga Kantil serta merta berkata bahwa ia bernama Nyai Saidah yang berasal dari Kandang Haur, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Namun karena kebingungan cara menyimpannya, Mbah Nono kemudian melarung mayat tersebut ke Pelabuhan Ratu supaya makhluk itu kembali ke asalnya.
sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/04/mayat-putri-duyung-dari-parangtritis.html
Mayat tersebut ditemukan oleh Raden Penewu Surakso Tarwono atau biasa disapa Mbah Nono juru kunci pantai laut selatan, Parangtritis , Yogyakarta. Berikut kutipan dari Dekrit.com :
Mbah nono menceritakan asal mula penemuan itu. Seperti biasanya, malam itu Kamis (12/2) sekitar pukul 02.00 WIB, ditemani salah seorang rekannya yang juga senang menjalani ritual di Pantai Parangtritis bernama Riyan (40), Mbah Nono laku olah batin di Kali Mati yang ada tepi pantai Parangtritis.
“Saat kami tengah ritual di pantai, mendadak datang seorang laki-laki berpakaian serba putih yang datang dari arah laut memberikan perahu yang terbuat dari mancung kelapa. Usai menyerahkan perahu, ia hanya mengucapkan perkataan "titip iki rumaten, titip ini rawatlah". Lelaki yang layaknya seorang ulama itu berjalan di atas air laut dan menuju ke perahu yang dinaikinya.
"Anehnya, tak lama kemudian baik perahu maupun lelaki berjambang putih itu pun lenyap di telan kegelapan malam bersama perahunya,”terang Mbah Nono panjang lebar seraya menunjukkan kedua tangannya yang merinding manakala harus menceritakan lagi kejadian aneh yang pernah dialami.
Meski saat itu sedikit agak gelisah, Mbah Nono pun memberanikan diri untuk bertanya untuk apa mancung diberikan kepadanya. Saat itu, Mbah Nono dan rekannya tidak mendapatkan jawaban apa pun. Laki-laki berpostur tinggi besar dengan busana serba putih itu hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun.
Ternyata dua mancung yang saling mengkait menutup rapat itu hanya berisi gundukan pasir laut. Selang beberapa saat usai membersihkan pasir dari mancung sepanjang 35 Cm dan Lebar 5 Cm itu Mbah Nono pun dibuatnya terkesiap manakala dilihatnya ada wujud putri duyung di dalamnya.
Setelah kembali dilakukan tayuh, makhluk yang dikalungi pada lehernya dengan untaian Bunga Kantil serta merta berkata bahwa ia bernama Nyai Saidah yang berasal dari Kandang Haur, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.
Namun karena kebingungan cara menyimpannya, Mbah Nono kemudian melarung mayat tersebut ke Pelabuhan Ratu supaya makhluk itu kembali ke asalnya.
sumber : http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/04/mayat-putri-duyung-dari-parangtritis.html
Sabtu, 16 Mei 2009
Langganan:
Postingan (Atom)