Minggu, 01 Maret 2009

SMS Datang Setelah 6 Tahun Meninggal

sumber : http://catatanmuslim.web.id/2008/12/12/sms-datang-setelah-6-tahun-meninggal/


Pada tahun ini, telah sampai kepadaku lebih dari 400 SMS berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan. SMS itu dari keluarga, kerabat, dan rekan, baik dari Saudi, negri-negri Arab, maupunn egri - negri Islam lainnya, khususnya dari saudara-saudaraku para Da’i di Indonesia. Mudah-mudahan ridha Allah SWT. membalas mereka semua dengan kebaikan atas hubungan dan Do’a mereka untukku pada bulan yang penuh berkah tersebut. Hanya saja ada sebuah SMS yang mengejutkan dan menggoncangkan kesedihan, dan perasaanku. SMS itu sempat membuat pikiranku bimbang, yang kemudian membuat kedua mataku menangis. SMS itu berasal dari teman lama. Dia termasuk sebaik baik teman yang aku bangga mengenalnya. Namun permasalahnnya, temanku ini telah wafat enam tahun lalu karena sebuah kecelakaan mobil.

Aku terus menyimpan nomor HP-nya di HP-ku. Setiap kali aku putuskan untuk menghapus nomornya, jiwaku tidak mereirma. Akupun membiarkan nomor terebut sebagai sebab do’aku untuknya agar diberi rahmat Allah SWT. setiap kali aku melihat namanya.

Tiba-tiba pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun ini enam tahun sesudah wafatnya-sebuah SMS datang dari nomor yang sama miliknya. Begitu melihat nomor tersebut akau langsung terperanjat, campur perasaan aneh dan “takut”… Serta perasaan - perasaan yang aku tidak bisa menjelaskannya, akan tetapi karena aku penasaran maka pada akhirnya aku membuka dan mulai membaca SMS tersebut. Didalam SMS tersebut kudapati ucapan :

Paman Mamduh yang mulia, saya Ahmad, putra saudara paman ‘Athiyah, saya menyimpan HP ayah hingga saya besar. Saya ucapkan selamat dan Do’a keberkahan bagi setiap teman-teman ayah. Mudah-mudahan paman senantiasa dalam kebaikan sepanjang tahun. Bulan keberkahan atas kita dan atas paman, mudah-mudahan paman berada dalam kebaikan sepanjang tahun.”

Sungguh, kedua matakupun berlinangan air mata karena bocah kecil ini, ayahnya tealah meninggal saat ia berusia empat tahun, dan sekarang dia telah berusia 10 tahun. bocah kecil ini telah mengajariku bagaimana seharusnya menyambung hubungan? bagaimana cara berbuat baik? Dan bagaimana melanggengkan rasa cinta? Bocah kecil ini membuat aku mengingat teman-teman pamanku yang telah merawatku. Akupun bergegas menengok mereka yang tersisa satu persatu, termasuk bocah kecil tersebut. Temanku tersebut telah menikah dengan wanita shalihah, yang kemudian melahirkan bocah laki-laki tersebut. kemudian wanita tersebut mendidiknya dengan baik, menyimpan HP suami dan nomor teman-temannya hingga putranya besar, dan berkata pada putranya: “Sambunglah teman-teman ayahmu.”

Betapa mulianya istri tersebut, dan betapa baiknya anak tersebut, KAu memohon pada Allah agar memberinya taufik, menjaga agamanya dan dunianya, mudah-mudahan Allah SWT. mengampuni kita semua dan orang-orang yang telahmeninggal mendahului kita.

Dikisahkan bahwa seorang dari bani Salimah datang kepada Nabi SAW> lalu berkata: Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa perbuatan birrul walidain yang harus saya lakukan setelah kedua orang tuaku meninggal dunia? Nabi SAW. bersabda : Benar: berdoa kepada keduanya, menjalankan wasiat-wasiatnya sepeninggalnya, dan memuliakan sahabat keduanya dan menyambung kerabata yang tidak disambung kecuali dengan keduanya.” (HR. Ibnu Majah)

Mari kita sambung tali silaturahmi, perkuat ukhuwah, rapatkan barisan dan melanggengkan rasa cinta….!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar